YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana untuk mengkaji jaringan trayek bus sekolah.
Bus sekolah ini dinilai menjadi salah satu transportasi yang memudahkan siswa dan menekan angka kecelakaan lalu lintas terutama dari kalangan pelajar.
Kepala Seksi Penyelenggara Angkutan, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Tri Haryanto mengatakan, korban kecelakaan di jalan raya didominasi oleh pengguna sepeda motor.
Di sisi lain, banyak siswa sekolah khususnya SMA/SMK yang menggunakan sepeda motor untuk ke sekolah, meskipun usia mereka terkadang belum cukup untuk memiliki surat izin mengemudi (SIM).
“Maka, dengan adanya bus sekolah ini bisa menjadi alternatif angkutan yang aman dan mengurangi volume kendaraan pada waktu-waktu tertentu. Sehingga bisa menekan kemacetan juga,” ujar Tri, Minggu (19/3/2017).
Hingga saat ini, pihaknya tengah menyusun kajian mengenai jaringan trayek bus sekolah untuk kemudian diajukan ke pemerintah pusat sebagai dasar memperoleh bantuan bus.
Tri menyebutkan, beberapa kota besar di Indonesia juga sudah memiliki bus sekolah. Pihaknya berharap Kota Yogyakarta pun akan segera bisa mewujudkannya.
Dia menambahkan, latar belakang penyusunan jaringan trayek bus sekolah adalah kondisi lalu lintas di Kota Yogyakarta yang semakin lama semakin padat, khususnya saat jam pergi atau pulang sekolah.
Meningkatnya volume kendaraan dari tahun ke tahun, menjadi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas juga semakin tinggi.
Pihaknya juga berencana untuk menawarkan hasil kajian ke pemerintah pusat atau bisa dijadikan sebagai corporate social responsibility (CSR). Seperti operasional bus Domapan yang merupakan CSR dari salah satu perusahaan telekomunikasi.
[sumber&foto : TRIBUNJOGJA.COM]