Seakan tidak ada habisnya, muncul kembali kawasan wisata baru di Yogyakarta.
Salah satu kecamatan yang juga terus mengembangkan potensi wisata alamnya yaitu adalah Dlingo, Bantul.
Kecamatan Dlingo mempunyai obyek-obyek wisata yang tak kalah menawan dibanding Gunungkidul.
Salah satu obyek wisata baru muncul lagi di kecamatan tersebut. Adalah Watu Goyang, obyek wisata yang baru di buka pada Januari 2017 lalu dapat menjadi alternatif lain wisata perbukitan.
Letak kecamatan yang berada di dataran tinggi itulah yang menyebabkan Dlingo terus memngembangkan potensi alam perbukitan.

 


 Gapura masuk ke Watu Goyang (Tribun Jogja/Gilang Satmaka)


Watu Goyang merupakan tempat wisata untuk menikmati panorama alam dari atas perbukitan.
Menurut Paryanto selaku pengelola tempat wisata tersebut, penggarapan Watu Goyang sudah sejak September 2016.
"Sebenarnya Penggarapannya sudah sejak tahun 2016, setelah beberapa spot selesai digarap, dan sudah layak untuk dikunjungi, pada Januari 2017 kami baru membuka tempat wisata ini," ujar Paryanto.
Menurut Paryanto, awal dibuatnya tempat wisata Watu Goyang adalah sebagai ikon untuk menjembatani 13 kesenian dan budaya yang ada di pedukuhan Cempluk.
"Tokoh masyarakat pedukuhan Cempluk membentuk wisata budaya napak tilas Sultan Agung, dan sudah berjalan hampir dua tahun. Serta mengemas 13 seni budaya yang ada di pedukuhan Cempluk", kata Paryanto.
Beberapa seni dan kebudayaan tersebut diantaranya adalah kreasi jathilan remaja dan anak-anak, serta seni tari.
Tempat wisata yang berada di dusun Cempluk, Mangunan Dlingo Bantul tersebut, dikerjakan atas sebagian dana dari kelurahan dan dana kelompok koperasi dusun, yang bernama kelompok desa wisata napak tilas Sultan Agung.
Paryanto juga bercerita awal kisah tempat tersebut bernama Watu Goyang.
"Nama Watu Goyang, diambil dari karena ada tiga batu besar yang saling bertindih di puncak bukit tempat ini. Jika Batu yang paling atas digerakan, batu tersebut dapat bergoyang-goyang seperti ada engsel dan gotrinya dibawah batu tersebut", ungkap Paryanto sambil tertawa.

 


 Spot selfie di Watu Goyang (Tribun Jogja/Gilang Satmaka)


Ia juga menambahkan bahwa batu tersebut tidak pernah jatuh walau di goyang-goyang sekencang mungkin.
Memasuki wisata baru tersebut pengunjung akan memasuki sebuah jalan agak menanjak yang sudah diperkeras dengan batuan, di depan ada sebuah gapura kreasi pak Paryanto yang juga nampak dari pinggir jalan.
Kemudian pengunjung bisa memarkir kendaraan di lahan yang luas, dengan biaya hanya 3.000 rupiah.
Dari tempat parkir tersebut pengunjung akan melihat perengan bukit yang ditanami bunga-bunga yang bertuliskan 'Watu Goyang'.
Untuk menikmati panorama alam yang sesungguhnya dan melihat Batu besar yang bernama Watu Goyang, pengunjung harus menaiki bukit.
Di puncak bukit itulah pengunjung dapat menikmati tempat tersebut.

 


 Spot selfie di Watu Goyang (Tribun Jogja/Gilang Satmaka)

 

Perjalanan menuju ke puncak bukit tidaklah jauh dan sulit, anak-anak tangga yang sudah dibangun memudahkan perjalanan para pengunjung.
Sesampainya di puncak bukit Watu Goyang, pengunjung akan merasakan udara yang sejuk, pepohonan besar yang menjulang tinggi disisi barat bukit, menambah asri dan rindang.
Jika Cuaca cerah, muara Pantai Parangtritis, kali Opak, gunung Slamet dan Merapi, menjadi pemandangan yang sangat menawan.
Jika datang di pagi hari, pengunjung dapat melihat, kabut-kabut di sekitar bukit yang perlahan terbuka seperti tirai-tirai yang perlahan menghilang.
Paryanto juga menjelaskan bahwa pemandangan kota Yogyakarta juga bisa kita saksikan dari puncak bukit Watu Goyang tersebut.
"Dari Puncak Bukit ini, pengunjung dapat melihat setengah lingkaran lebih view kota Yogyakarta", Paparnya.
Yang tak kalah menarik dari puncak tersebut, tentunya adalah spot-spot foto untuk para pengunjung.
Beberapa spot foto yang unik menjadi daya tarik pengunjung, terutama bagi kaum hawa.
Diantaranya adalah, meja dan kursi bulat yang dibuat dari kayu, lalu sebuah helikopter kayu yang tampak artistik dengan warna yang mencolok.

 


 Spot selfie di Watu Goyang (Tribun Jogja/Gilang Satmaka)


Terdapat Juga sebuah Ambience yang cocok untuk berfoto pasangan muda mudi yang sedang terbakar api asmara.

Selain itu ada gardu pandang yang berdiri diantara pepohonan, menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati nuansa alam indah di puncak bukit tersebut.
Awan yang Perlahan melintas, seakan sangat dekat dan menyerupai kapas putih, menambah eksotisme puncak bukit di Watu Goyang.
Kicauan burung hutan di tebing-tebing bukit seakan menyatu dengan suasana tempat yang masih sunyi.
Untuk menuju ke tempat wisata Watu Goyang, pengunjung dapat melalui Jalan Imogiri-Dlingo kira-kira sejauh 4 KM, lalu menuju sekitar 2 KM sebelum kebun buah mangunan.
Papan bertuliskan tempat wisata Watu Goyang sudah terlihat dikawasan tersebut.

[sumber&foto : Tribun Jogja/Gilang Satmaka]