Kemacetan parah yang terjadi di Jakarta mengundang minat perusahaan transportasi dunia, Hyperloop Transportation Technologies (HTT), untuk mengatasinya. Mereka berniat membantu pemerintah agar macet tak lagi menjadi pemandangan biasa.

Dilansir cnbc.com, Rabu (8/3), perusahaan ini sedang mengincar peluang baru di Indonesia dengan memasang kereta cepat yang terpasang di dalam tabung besar. Kereta buatan mereka ditarik oleh magnet sehingga mampu melesat sampai 750 mph.

"Indonesia dan Jakarta sangat istimewa, salah satu kota terpadat di dunia," ujar direktur HTT Bibop Gresta.

Menurutnya, alat transportasi yang mereka tawarkan ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan sekaligus mengurangi perjalanan jauh. Apalagi berdasarkan rilis TomTom, Jakarta menduduki peringkat ketiga dengan lalu lintas terburuk di dunia.

 

 

Mereka juga telah melakukan studi kelayakan dengan nilai kontrak hingga USD 2,5 juta atau sekitar Rp 33,37 miliar. Alat transportasi modern ini rencananya akan dibangun di Jakarta, kemudian dipakai untuk menghubungkan Jawa dan Sumatera.

"Lalu lintas dan kemacetan merupakan isu besar di sini, hyperloop bisa menjadi transformasi bagi kota ini," lanjutnya.

HTT menyebutkan, perjalanan dengan hyperloop dari Jakarta ke Yogyakarta hanya memakan waktu selama 25 menit, bandingkan jika naik kendaraan biasa yang bisa menghabiskan 10 jam di jalanan.

Uji kelayakan di Indonesia ini menjadi salah satu kesepakatan kunci yang dilakukan HTT di dunia, perusahaan ini juga mengincar pembangunan serupa di Bratislava, Slovakia dan Brno serta Prague di Republik Ceko. HTT juga tengah mengincar kemungkinan bekerja sama dengan pemerintah Abu Dhabi.
Hyperloop merupakan suatu teknologi yang memungkinkan orang atau barang menuju suatu lokasi dengan kecepatan melebihi pesawat, dengan menggunakan tabung hampir-hampa udara. Ide ini dicetuskan awalnya oleh Elon Musk, co-founder PaypPal dan mobil listrik Tesla serta SpaceX.
[sumber: merdeka.com]